Notifikasi

Memuat…

Warfarin: Dosis, Indikasi, dan Durasi Pengobatan

 Warfarin: Dosis, Indikasi, dan Durasi Pengobatan Dosis WarfarinWarfarin diberikan melalui mulut (PO) atau intravena (IV) dengan dosis awal yang bervariasi tergantung pada kondisi pasien. Untuk profilaksis dan pengobatan emboli sistemik terkait fibrilasi atrium (AF), dosis awal biasanya berkisar antara 2-5 mg setiap hari selama 2 hari, atau 10 mg selama 2 hari pada orang sehat. Setelah 2 hari, INR (International Normalized Ratio) diperiksa dan dosis disesuaikan sesuai dengan hasil pemeriksaan. Dosis pemeliharaan umumnya berkisar antara 2-10 mg per hari. Pertimbangan genetik juga dapat memengaruhi dosis yang diberikan. Indikasi WarfarinWarfarin digunakan untuk mencegah dan mengobati berbagai kondisi yang berhubungan dengan pembekuan darah, seperti:- Stroke dan tromboemboli sistemik terkait fibrilasi atrium- Emboli paru (PE)- Trombosis vena dalam (DVT) Durasi PengobatanDurasi pengobatan dengan warfarin bervariasi tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Untuk AF, durasi pengobatan dapat bersifat tidak terbatas pada pasien berisiko tinggi stroke, seperti mereka yang memiliki riwayat stroke iskemik, serangan iskemik transien, atau emboli sistemik. Pasien dengan risiko menengah stroke iskemik juga mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang. Pada kasus DVT atau PE yang berulang, pengobatan dengan warfarin dapat dilanjutkan hingga 6-12 bulan atau lebih lama jika diperlukan. Rentang INR dan PengelolaanINR adalah tes darah yang mengukur seberapa baik darah membeku. Target INR untuk pasien yang menerima warfarin bervariasi tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Untuk AF, INR biasanya dipertahankan pada 2,0-3,0. Pada kondisi lain, seperti DVT atau PE, INR mungkin perlu dipertahankan pada rentang yang lebih tinggi (misalnya, 2,5-3,5). Pengelolaan warfarin memerlukan pemantauan INR secara teratur untuk memastikan bahwa dosis yang tepat sedang digunakan. Pertimbangan PentingPenggunaan warfarin harus dipantau secara ketat oleh dokter karena dapat meningkatkan risiko perdarahan. Pasien yang menggunakan warfarin harus menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan cedera, dan mereka harus segera melaporkan tanda-tanda perdarahan apa pun kepada dokter mereka. Interaksi obat juga dapat memengaruhi efektivitas warfarin, jadi penting untuk menginformasikan dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi. Selain itu, pasien yang menggunakan warfarin harus mengikuti diet yang konsisten karena perubahan asupan vitamin K dapat memengaruhi efektivitas obat.
Baca Juga
Posting Komentar